Sehubungan
dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari
Senin dan Kamis.
Yang
pertama,
dalam Hadist
Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal
dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman,
sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah
berpuasa.
Yang kedua,
hari Senin
Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan,
menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).
Jadi
terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi
religius. Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi
satu ‘minggu’ menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali
bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan.
Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit.
Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari,
yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat, waktu2 dimana kita
disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian
yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu
menjadi dua bagian. Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung
kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi
spiritual maupun jasmani.
Lalu, apakah
keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?
Keutamaan
yang pertama ialah
karena puasa
Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan
dosa. Kalau ada latihan efektif untuk ‘anger management’ atau latihan
kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa
adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk.
Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih. ”Segala
sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu
separo kesabaran”.(HR. Ibnu Majah).
Dengan
menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga
dikatakan bahwa ”Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka
yg membara”.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.
Keutamaan
yang kedua ialah
karena puasa
Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan
dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif
dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang
berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa
melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati
dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita.
Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183). Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita. Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya. Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal. Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa.
Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183). Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita. Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya. Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal. Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa.
Karena itu
tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang
berpuasa bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak
berpuasa. Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa
Senin Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas
penyakit di hari tua. Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak
bisa bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat
jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini
terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik
atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai pengaruh buruk
terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang
membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir kita. Masih banyak lagi
manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa menghindari atau mengurangi
diabetes dan penyakit vascular seperti jantung.
Yang jelas,
kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama
Ramadhan, Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa
kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh
Rasulullah. Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal
tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah
yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan
kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya
kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia
akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah
sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan
gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).
Maka dari
itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin
Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih
jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat
balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa
kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.
No comments:
Post a Comment