Wednesday, 13 May 2015

Perbedaan Film Indonesia dengan Film Luar Negeri


1. Judul

Indonesia:
Dari judul, menurut saya sinetron Indo judulnya masih banyak yang ambigu, jadi tidak menggambarkan dengan jelas apa yang ada di cerita itu sendiri, atau terkadang bisa fleksibel dengan jalan cerita. Contoh: Emak Ijah Pengen ke Mekah, ceritanya si emak tidak pergi ke Mekah.

Luar:
Sementara untuk TV series luar, judul-judul nya cenderung memang menggambarkan apa yang ada di tv series tersebut, semacam Breaking Bad menceritakan perubahan Mr. White dari baik ke buruk, The Pacific nyeritain pasukan Amrik yang berjuang di pasifik pas PD II. Jadi dengan orang membaca judulnya, viewers udah bisa membayangka apa yang ada di tv series tersebut.

2. Tema/Genre

Indonesia:
Buat sinetron Indo yang saya perhatikan sangat disayangkan sekali tema/genre-nya masih sedikit dan bahkan hanya itu-itu aja, lagi-lagi soal cinta ABG, masih klise kalo menurut saya genre nya dan juga belum ada sinetron komedi di indonesia yang serial, hampir semua yang genrenya komedi itu lebih ke sitcom bukan serial.

Luar:
Buat TV series luar sudah tak perlu diragukan lagi banyak sekali tema/genre yang main, dari mulai drama, vampir, horor, cinta, sains-fiksi ada semua. Mungkin karena memang mereka punya budget dan berani buat serius ngegarap serial, dan juga peraturan komisi penyiaran yang beda dengan Indonesia.

3. Plot

Indonesia:
Sinetron Indonesia yang saya liat plotnya termasuk banyak yang tidak sesuai, jadi korelasi antara judul dan cerita kadang keluar batas dan mulai memunculkan cerita-cerita baru yang tidak disangka viewers, bener-bener hasil kreativitas penulis naskah dengan usahanya buat bikin sinetron tetep main karena yang mereka cari bukan cerita-nya logis tapi jumlah episode yang ada di kontrak menurut saya.

Luar:
TV Series luar plot-nya cenderung konsisten dengan apa yang mereka ceritakan, tidak ada tuntutan rating yang membuat tv series jadi terus-menerus tayang, contoh Breaking Bad disitu konsisten dengan plot yang menceritakan Mr. White berusaha jualan meth sampe akhirnya Mr. White mati, dan tamat.

4. Masa Tayang dan Format Penayangan

Indonesia:
Sinetron Indonesia hampir semuanya tayang setiap hari, striping yang membuat mereka bisa memiliki episode sampai ratusan. Dan masa tayangnya kita tidak pernah tahu kapan sinetron ini selesai, terkadang tiba-tiba ada episode terakhir aja, dan juga balik lagi ke plotnya yang diolah sekreatif mungkin yang bisa membuat sinetron Indoneisa mempunyai ratusan episode. Rata-rata sinetron Indonesia durasinya hanya 60-75 menit, dan dengan dipadukan dengan iklan bisa sampai memakan jam tayang hingga 2 jam.

Luar:
TV Series luar tayangnya seminggu sekali, episodenya sedikit, dan di kemas per-season jadi season 1 misalnya 12 episode dengan waktunya 12 minggu kurang lebih, dan sudah ada jadwal premiere beserta finale. Dan jarak antar season yang lama. Waktu tayang sekitar 45 menit (rata-rata) dan ditambah iklan menjadi satu jam.

5. Soundtrack+Opening (title sequence/bagian yang menunjukan judul)

Indonesia:
Sinetron Indonesia punya soundtrack yaitu biasanya lagu-lagu yang sedang populer di telinga rakyat. Dan soundtracknya membuat openingnya menjadi lama

Luar:
TV Series diluar soundtracknya biasanya hanya musik (kadang ada lagu, tapi bukan lagu yang sedang populer, contoh: opening ‘True Detective’), durasinya tidak sampai 1 menit dan title sequencenya menampilkan semacem video abstrak seperti ‘Breaking Bad’.

6. Pemain

Indonesia:
Sinetron Indonesia sekarang ini lebih mementingkan penampilan fisik dimana pemain-pemainnya memiliki wajah yang cantik dan tampan.

Luar:
Tv series luar lebih mementingkan faktor berakting yang benar ataupun yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan oleh sang pemain.

7. Sinematografi

Indonesia:
Di sinetron/FTV Indonesia rata-rata dalam pengambilan gambar menggunakan kamera seperti fixed, hanya memainkan zoom in dan zoom out saja saat dialog antar pemain berlangsung.

Luar:
TV series luar sudah tidak diragukan lagi, dapat dilihat di film-film hollywood yang tayang di bioskop. Cara pengambilan gambarnya, kualitas kameranya, sama dengan yang dipakai di tv series.

8. Imajinasi Penceritaan

Indonesia:
Dalam sinetron Indonesia, penceritaan disini kaya sekali dengan alternatif-alternatif dan twist yang unpredictable, dan imajinatifnya sangat terasa.

Luar:
Tv series luar cenderung berpegang teguh dengan apa yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Mereka tidak melakukan improvisasi secara mendadak yang hanya membuat alur cerita film mereka menjadi tidak sesuai dengan apa yang sudah dibuat.

2 comments:

  1. Memang seperti itu. Hal itu terjadi karena rata-rata sineas Indonesia kurang kreatif, cenderung bermain aman, dan mengikuti selera pasar. Selain itu, efek teknologi jarang ditambahkan dalam sinetron dikarenakan teknologi Indonesia yang belum maju.

    ReplyDelete
  2. Hallo Sobat buat pecinta film khususnya yang gak punya waktu untuk ke Bioskop sekarang gak perlu khawatir karena ada aplikasi INFLIXER yang dijamin seru abis, bisa lihat film terbaru dan film film unggulan lainnya.
    100% Mantap Betul...
    Download aplikasi INFLIXER di www.INFLIXER.com

    ReplyDelete