Thursday, 9 November 2017

Esai tentang Efektivitas Komunikasi Bisnis (Tugas Softskill)

BAB 1
PENDAHULUAN
                                                                                    
1.1 Latar belakang

                Setiap organisasi bisnis dituntut untuk memiliki SDM yang kompeten yang mampu menjalankan dan menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara lebih baik. Individu harus mampu untuk secara aktif bertanggung jawab atas perilaku mereka, mengembangkan dan saling berbagi informasi tentang pekerjaan. Pemberdayaan karyawan akan sangat menentukan kesuksesan organisasi. Organisasi harus menyadari bahwa untuk semakin kompetitifnya lingkungan bisnis mereka, memerlukan pembelajaran yang lebih efektif, pemberdayaan karyawan, dan komitmen yang lebih besar dari setiap orang yang terlibat dalam organisasi. Perusahaan harus memahami bahwa kunci untuk meraih kinerja perusahaan yang lebih baik adalah komunikasi.
                Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang diberikan Tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia. Selain komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.
Didalam organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu mempengaruhi orang lain agar mampu bekerja sama sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, seorang pemimpin harus memahami benar bahwa individu merupakan komponen penting dalam organisasi sehingga harus dilibatkan dalam tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi, serta adanya persetujuan antara pihak manajemen dengan bawahannya. Untuk mewujudkannya maka dibutuhkan adanya komunikasi yang baik yaitu dengan sikap yang aktif terhadap semua kegiatan operasi, komunikasi dua arah antara pemimpin dengan pekerja yang berkualitas dan komunikasi yang cukup antara atasan dengan bawahan.
Dari tulisan diatas, penulis akan membahas tentang efektivitas komunikasi bisnis dalam organisasi dengan menjabarkan secara komprehensif. Pembahasan akan diawali dengan definisi dari efektivitas komunikasi bisnis dan dilanjutkan dengan  faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi komunikasi bisnis tersebut dalam organisasi dan seterusnya.




BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi efektivitas komunikasi bisnis
Efektivitas merupakan tingkatan hasil dari sebuah aksi karyawan dan manajer. Karyawan dan manajer yang mempraktekan efektivitas dalam lingkungan kerja membantu hasilkan output berkualitas tinggi. Misalkan seorang pegawai yang bekerja untuk pemasaran. Jika dirinya efektif, dia akan menghasilkan penjualan secara rutin. Jika tidak efektif dia akan kesulitan untuk meyakinkan konsumen menciptakan pembelian. Perusahaan akan menilai efektivitas kerapkali dengan cara evaluasi kinerja. Efektivitas dari lingkungan kerja memiliki dampak besar akan kualitas produk dan jasa perusahaan yang menjelma dari reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.
            Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Sedangkan,  bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
            Jadi, menurut Purwanto (1996) Komunikasi Bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun agar kustomer merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai positif. Disinilah perlunya memainkan peran komunikasi bisnis. Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada efektivitas komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai yang dihasilkan. Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa jauh menghasilkan aksi dari audiens dan pembaca.

2.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas bisnis
Efektivitas komunikasi bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :
1.      Persepsi
Dalam hal ini, komunikator harus dapat memprediksi lewat berbagai persepsi terkait apakah pesan yang disampaikan dapat dipahami serta diterima oleh komunikan atau receiver.
2.      Keberhasilan teknologi informasi dan komunikasi
Di era teknologi ini, efektivitas komunikasi bisnis juga berpengaruh pada komunikasi dalam teknologi informasi. Hal ini mencakup adanya nilai produk dan jenis besar kecilnya manufaktur yang memiliki perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan.
Selain itu juga diperlukan jaringan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menyediakan jaringan luas hingga daerah terpencil pun. Dan yang terakhir adalah performa perusahaan yang tinggi juga merupakan faktor yang menentukan dan biaya yang dapat dipertimbangkan agar efisien.
Hal ini dikarenakan internet merupakan suatu media komunikasi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan bisnis. Perkembangan bisnis tersebut mencakup nilai produk, aktivitas operasional, dan pelayanan jasa. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di dalam internet di antara :
·         Berbagi data internal.
·         Rekruitmen.
·         Mencari partner atau pelanggan.
·         Mencari informasi luar.
·         Pembelian peralatan.
·         Promosi produk.
·         Fasilitas pelanggan.
·         Media kolaborasi dengan partner.
·         Publikasi perkembangan perusahaan.
3.      Ketepatan
Dalam hal ini dikarenakan komunikan pastinya memiliki kerangka berpikir yang berbeda-beda. Supaya informasi sampai dengan tepat, maka komunikator perlu mengekspresikan atau mengimpplementasikan kerangka berpikir komunikan. 
4.      Kredibilitas
Komunikator pun perlu adanya keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya, sehingga dia akan mendapatkan kepercayaan pula dari komunikan.
5.      Pengendalian
Komunikan pastinya nanti akan memberikan tanggapan berupa feedback. Di sinilah tugas komunikator untuk bisa mengendalikan tanggapan dari  komunikan.

6.      Kecocokan
Komunikator yang baik selalu menjaga kepercayaan dan hubungan yang baik dengan komunikan. Sehingga terjalinlah persahabatan antara perusahaan dengan komunikan.


2.3  Unsur-Unsur Komunikasi Bisnis

Di dalam komunikasi bisnis akan terlaksana dengan baik ketika terdapat adanya unsur-unsur komunikasi bisnis yang tertata rapi. Unsur-unsur komunikasi bisnis ini di antaranya:

1)      Tujuan berkomunikasi, dengan kata lain bahwa komunikasi bisnis sejatinya mempunyai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati. 
2)       Pertukaran pikiran atau gagasan. Dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yang memiliki peranan masing-masing yakni sebagai komunikator atau penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan. 
3)       Gagasan, opini, informasi, atau instruksi yang merupakan isi pesan dan bentuknya bisa beragam. Hal itu tergantung dari tujuan, situasi, dan kondisi yang hendak disampaikan.
4)      Saluran personal atau impersonal yang bersifat tatap muka. Dan juga menggunakan media apabila pesan ditujukan untuk jutaan orang secara bersamaan.
5)      Simbol atau sinyal sebagai alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6)      Pencapaian tujuan atau hasil akhir yang merupakan salah satu ciri pembeda dari organisasi atau lembaga formal dari informasi. 
2.4  Bentuk-Bentuk Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis pun terdapat dua macam bentuk di antaranya :
1.      Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal ini merupakan komunikasi yang disampaikan melalui lisan dan tulisan. Dalam komunikasi Verbal pun terdapat dua tipe yaitu :
Ø  Aktif (sebagai penyampai pesan)
Ø  Pasif (sebagai pemberi tanggapan pesan)
2.      Komunikasi Non-Verbal. Komunikasi non verbal ini merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan melalui gaya bahasa tubuh (body language). 
2.5  Tujuan Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis yang baik, pastinya memiliki tujuan untuk pencapaian yang baik. Terdapat tiga tujuan pokok dalam komunikasi bisnis, di antaranya :
1.      Informatif. 
Jika seorang komunikator tidak dapat memberikan informasi kepada komunikan, untuk apa ia berkomunikasi? Sehingga perlu adanya informasi yang diberikan kepada komunikan agar pesan dan tujuan komunikasi bisnis itu dapat tercapai. 
2.      Persuasif. 
Informasi yang berdifat persuasif ini adalah sama halnya mengendalikan tanggapan dari komunikan. Sehingga perlu adanya komunikator yang dapat mengendalikan tanggapan komunikan agar informasi dapat memberikan sugesti, sehingga komunikan mau mendengarkan dan memberikan tanggapan positif kepada komunikator mengenai pesan yang disampaikan.


3.      Kolaboratif. 
Dalam penyampaian pesan, pastinya ada maksud di balik itu semua, yaitu kerjasama yang terjalin antara perusahaan dengan komunikan.
2.6 Manfaat Mempelajari Komunikasi Bisnis
Pada hakikatnya, mempelajari komunikasi bisnis ini adalah jawaban dari tujuan komunikasi bisnis. Dengan mempelajari komunikasi bisnis, maka kita sebagai komunikator akan dapat :
1.      Dapat memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat bagi komunikan. Pada intinya, pesan itu berguna dan menguntungkan bagi komunikan.
2.      Dapat memberikan persuasi kepada komunikan. Dengan kata lain, Anda dapat memberikan kalimat-kalimat yang mampu membuat komunikan tersebut mempercayai Anda dan produk Anda.
3.      Dapat menerima feedback yang positif dari komunikan.

2.7  Faktor hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi

·         Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
·         Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
·         Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.


2.8  Fungsi komunikasi bisnis

a)      Fungsi Informatif
Aktivitas yang kita lakukan berperan memberikan informasi tentang bisnis kita, pada saat yang mungkin bersamaan kita juga mencari informasi tentang siapa pesaing kita, bagaimana kondisi perusahaan dan kekuatannya pada market place.


b)      Fungsi Persuasif
Komunikasi diarahkan untuk memberikan treatment agar orang lain merubah sikap, pendapat dan perilakunya seperti yang diharapkan oleh komunikator dalam organisasi bisnis. Fungsi ini dijalankan untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau lembaga tempat bekerja, dari mulai manajer hingga tukang sapu, sehinggu visi, misi, strategi dan taktik dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

c)      Fungsi Kontrol
Tanpa adanya fungsi kontrol dalam komunikasi bisnis, operasional organisasi tidak dapat berjalan secara efektif. Artinya mengkomunikasikan atau yang harus dikerjakan atau tidak harus dikerjakan oleh bawahan atau manajer sekalipun. Fungsi ini dapat berjalan efektif bila;
·         Informasi yang disampaikan jelas, akurat dan tidak mengandung ambiguitas yang berlebihan
·         Komunikasi yang dilakukan sekaligus memperkaya skill bawahan
·         Membuka saluran umpan balik.

d)     Fungsi Emosi
Fungsi emotif meningkat ke penerapan isi pesan, karena berkaitan dengan rasa suka tidak suka, benci dan cinta, puas atau tidak puas, kegembiraan dan kesedihan, menyenangkan atau kedekatan emosional lainnya.


2.9  Proses Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu:
1.      Pengirim pesan (sender atau komunikator)
2.      Pesan yang dikirimkan (message)
3.      Bagaimana pesan tersebut disampaikan
4.      Penerima pesan (receiver atau komunikan)
5.      Umpan balik (feedback) atau effect.  
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu maupun kelompok yang   berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1)      Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan.
2)      Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
3)      Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode).
4)      Langkah keempat, perhatian diahlikan pada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interprestasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
5)      Proses terakhir dalam komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1.      Completeness (Lengkap) Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
2.      Conciseness (Singkat) Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3.      Consideration (Pertimbangan) Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4.      Concreteness (konkrit) Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5.      Clarity (Kejelasan) Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6.      Courtessy (Kesopanan) Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7.      Correctness (ketelitian) Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).

2.10      Contoh kasus komunikasi bisnis

Contoh kasus :

PT Golden Castle, bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.

Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:
1.      Membentuk suatu system informasi yang  terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2.      Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3.      Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.

  
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah proses saling bertukar pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah jelas, agar pihak lain dapat menerima dan paham tentang pesan yang diberikan sehingga penerima dapat melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang dituju. Tantangan bagi seorang manajer di masa depan akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang cenderung semakin kuat. Para manajer dan pemimpin perusahaan harus memiliki keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disamping itu manajer harus memiliki komunikasi yang baik terhadap bawahannya agar terciptanya lingkungan kerja yang harmonis.
Komunikasi kini semakin berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistem informasi dan teknologi mempercepat dan mempermudah proses pemasaran sehingga memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya, melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun lainnya. Melalui teknologi yang berkembang pesat, transaksi bisnis padat dilakukan melintasi batas demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang masih belum mengerti terhadap sistem penjualan online dengan memberikan penjelasan secara langsung maupun tidak langsung, menciptakan kepercayaan masyarakat tentang pembelian online serta pemberian edukasi yang cukup dan berkesinambungan. Disini peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting untuk tercapainya kegiatan tersebut, yaitu kemampuan membaca kesempatan, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan sekitar dan dalam menyampaikan gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.




DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, djoko.1996. Komunikai Bisnis.Erlangga:Jakarta
Nurrohim,Hassa dan Anatan, Ananta.2009. “Efektivitas Komunikasi Bisnis Dalam Organisasi”. Jurnal Manajemen. Vol.7, No.4, Mei 2009


No comments:

Post a Comment